Celoteh dari sebuah komunikasi,… yang hinggap di pekan kemarin dimana pada saat itu hadirlah seorang wanita yang mengis kesendirianku…
Entah rasa apa dan setan apa yang masuk kedalam raga ku.. hingga membuat suatu perasaan yang tak menentu..
Pada satu percakapan antara aku dan dia, tanpa basa-basi kucoba beranikan diri meminta nomor ponselnya.
Gayung bersambut, langsung diberi meskipun sedikit ada kata pengantar..emang mau telpon ea?. Dalam pikir mungkin saja !!!
Hanya itu kata yang terlontar, nomor ponselnya pun sudah ter-save di ponsel saya. Dengan nama dia,. Karena kita dah lama kenal Cuma belum saling mengenal lebih dalam …hingga akhirnya
Komunikasi pun terjalin ?
dari tanya-tanya alamat rumah?
aktifitas apa?
dah punya pacar belum?
dan seterusnya.
Pada akhirnya sepakat untuk bertemu supaya bisa berbicara langsung dan terbuka. Singkat cerita, kunjungan perdana pun kulakukan ke rumahnya. Sambil duduk di kursi ruang tamu rumahnya, cerita pun mengalir menjadi canda, senda gurau yang pada akhirnya.
ada getaran yang berjudul cinta. Bagaikan pinang dibelah dua, ternyata melengket…ket.ket :D
Entah dari mana kekuatan cinta mulai terbangun, rasa saling suka pun mulai terasa. Sepakat kemudian untuk jalan bersama. Dan disana terjadilah perang batin yang sangat mengejolak antara percaya dan tidak …
Apa yang sebenarnya terjadi….!! Ada apa ya ….
Hari yang indah, bersama terpaan angin pantai, menggoyang tirai-tirai jendela sebuah kamar dari suatu tempat yang terbilang mewah di dikampungku. Hembusan angin pantai menerpa, harumnya farfum yang di kenakan…
meniup lalu membuat aku dan dia terkulai, terbuai, terhempas dalam gelora cinta. Hanya ada dinding, gemericik air di kamar mandi, suara TV yang menjadi saksi bisu dari sebuah perjalanan cinta.
Namun suara-suara itu tak mampu menandingi desahan, pacu napas dan gelora aku dan dia yang telah dimabuk cinta, ini bukan kesempatan. Tapi inilah pembuktian dari sebuah tegaknya menara cinta. Karena semua didasari oleh rasa saling suka, dan itupun terjadi dengan spontanitas tak heran low dipikirkan untuk kembali memcobanya, indahnya saat bersama dia…
Mengutip sebaris syair lagu
“kau ada yang memiliki”,
aku ada yang memiliki semua berlalu bagai melodi indah yang syahdu terdengar, karena tak munafik aku dan dia memang saling cinta. Niat, janji, cita dan angan menjadi sebuah kesepakatan untuk diagungkan sebagai landasan kekuatan cinta.
Apakah ini sebuah cinta terlarang?
Bagiku tidak dan dia pun menyatakan tidak . Kami-pun menanamkan tekad dan prinsip larangan itu hanyalah persoalan legalitas sosial, tapi Tuhan men-takdirkan aku dan dia untuk saling mencintai. Semuanya pun terus berjalan, bergulir seiring waktu, hari demi hari, ada suka, duka, curiga, cemburu bahkan pemberontakan karena kekesalan rasa,
namun cinta tetap kokoh berdiri tegak, masuk menghujam jantung aku dan dia menusuk tajam, membenam kedalam sendi-sendi belulang, rongga dan pori-pori sebuah kenikmatan yang tak akan mungkin tertampik begitu saja ibarat menyeka debu diatas kaca.
Sungguh ini sebuah kebenaran dari kenyataan, bukan kepalsuan, dan hingga akhirnya diapun bersanding dipelaminan bukan dengan diriku…
Hati ini tak terima namu apa daya … karena itu jalan yang terjadi di antara kita berdua..
Hujatan asamara dalam dada terus begejolak untuk dapat melepas dia dengan bahagia… dan bahagia..
Ni coleteh
By Idoy Sett’ya
Terjadi pada tgl 12 Juni 2006








0 komentar: on "Apakah ini sebuah cinta terlarang?"
Posting Komentar