Siksa Raga Batin
Jeritan hati seroang wanita yang di rindung sakit teramat dalam yang menerpa dirinya.. hingga merasakan hal yang sangat memilukan mengiris hati ini..saay masuk kedalam kehidupannya, mungkin bait demi bait puisi mejelaskan kejadian yang menerpa hidupnya.
terjaga hingga pajar menepati janjinya menemui terik matahari yg angkuh
mendengar ratap kesah makhluk dunia yg merasa baru pejamkan mata...seperti ku
kemarin aku masih begitu penuh mengharap mu
mendikte tuhan untuk mengabulkan semua kehendakku
menjadi sama seperti apa yg ku mau
memintanya menyerahkan utuhmu
dalam rengkuhku
mendengar ratap kesah makhluk dunia yg merasa baru pejamkan mata...seperti ku
kemarin aku masih begitu penuh mengharap mu
mendikte tuhan untuk mengabulkan semua kehendakku
menjadi sama seperti apa yg ku mau
memintanya menyerahkan utuhmu
dalam rengkuhku
entah apa yg mengontaminasi nalarku
hingga aku bgitu tergila padamu
aku begitu naif mengijinkan kerinduan
bercengkrama dgn belaimu
yg tak pelak melahirkan gelisah gelisah baru
dalam lelah ku
hingga aku bgitu tergila padamu
aku begitu naif mengijinkan kerinduan
bercengkrama dgn belaimu
yg tak pelak melahirkan gelisah gelisah baru
dalam lelah ku
kemarin aku jg teramat ingin memiliki teduh matamu
erat genggaman mu dan menawarkan tulusku
untuk bisa lebih bisa melengkapi kelebihan mu
aku menjadi orang lain yg terperangkap dalam tubuh sendiri
tak mampu menolak kedurhakaan hati
terpasung lama merasakan pertentangan
tak mampu dapati bias mu
saat rasa ini meluluhlantakan ku
sendiri memunguti serpihan asa
yg kemarin berhanburan getirrr
menyikapi ketidak mampuan melerai kecewa
karena pada kenyataan nya
cinta ini tak selayak ku labuhkan padamu
yg juga tak terlalu memahami...
isyarat ku
sampai semuanya bermuara di ujung lelah ku
mungkin tak bijak menyalahkan
ketidak mengertian mu
karena akupun tak punya banyak
keberanian mengutarakan badai hati yg sekian lama menyerangku
aku menyerahkan semuanya pd waktu
serta terpaksa menikmati sendiri kerinduan hati ku
13/04/2010
by
Dita Hilddi








0 komentar: on "Siksa Raga Batin"
Posting Komentar