Cerita ini tak hanya tulisan dan goretan saja, tapi ini cerita yang di alami sang penulis ni.. dimana itu semua terjadi dalam kehidupanya.. hingga kini..
Tapi sebuah kehidupan itu akan indah jakalau kita mau menerima nya dengan hati yang lapang dada…
Aku. Hanya berharap. Pada pembaca jangan kau selalu terpuruk dengan kejadian yang sudah terjadi,. Karena itu tidak ada guna bagi kita.. biar lah itu menjadikan sebuah perjalan yang menghias dalam hidup kita..
Berserah diri, tawakal dan terus berusaha.. mungkin itu kuncinya dalam hidup..yang bisa membawa ke dalam kebahagian dunia & akhirat
“ Pilu yang amat dalam”
Kenapa di saat harap benar-benar ku tanam,
menyisihkan segala bentuk risalah hati,
mengabaikan semuanya…. entah
yang dulu begitu kokoh berakar stigma punyaku kini
Aku terlanjut jatuh lama tersungkur,
sehingga tak ingat…..
bagai mana cara berdiri dengan tegak menatapi nanti.
Kadang aku merasakan sekuat karang,
beban menghadapi terjang emosi
karena menahan marah atas tak sejalanya.
ingin tapi tak perlu
lama pula aku menjadi selapuk tiang yang keropos di gilas usia.
Cinta ini meransang sakit jiwaku
bergumul dengan penat setiap saat menahan
nyeri sangat dari luka yang kembali basah
Bilakah bijak berpihak menghadirkan
jiwa lain yang tengah tersesat pula..
Sekarang seperti tak ada lagi
yang menyeretku kembali dari lubang duka
yang dulu tak terfikir sebelumnya,
sebelumnya aku memulai kebodohan keparat ini
Aku sudah tak bisa menemukan kenikmatan
menangis seperti dulu, karena terlalu sering isak kungjuniku..
Aku ..telah begitu tak bisa lari dari berkabungBerkepanjangan
ini, karena aku tak punya dunia lain lagi
selain dunia skrang yang sedang ku huni
ingin ku akhiri semua meskipun harus semakin tersungkur..
bye Hildita..







0 komentar: on ""Pilu yang amat dalam”"
Posting Komentar