SEKILAS AKU DAN DIA.. YANG JAUH DISANA…

Cerita ini ni bukan hanya fiktif dan kebohongan. Tapi ini yang terjadi di dalam dunia asmaraku.. cintaku dan perjalan hidup ku dalam mengarungi cinta yang benar-benar aku jalani dalam hidupku… 

Berasal dari testimonial.. hingga dalam comment di dalam sebuah status

Yang saling Tanya jawab dan sesekali saling mengejek.. entah factor apa yang terjadi pada waktu itu …

Hinggap lah ke dalam perkenalan antara dua insan yang berbeda kelamin..

Pada awal itu hanya perasaan bisa yang muncul.. mungkin karena belum mengenal sisi lembut dan kebaikan dia..

Hinggap di usia perkenalan 2 bulan kurang lebih.. hanya di jalani dengan sewajarnya..dan hanya sebatas teman di sebuah media the jejaring sosial….

Tak ada maksud yang lebih sepesial dari setiap testimonial atau wall yang di lakukan diantara kita berdua.. yang ada hanya ejekan dan ejekan dari setiap setatus keduanya..

Mungkin karena waktu yang lama mengenalkan kita … sesat perasaan kangen mun muncul di benaku.. untuk dia..

Seseringkali mampir ke Profile nya dia hanya ingin melihat aktifitas dia dan melihat ayu wajah nya yang ada di Foto Koleksinya..

Tapi terkadang hati ini bertanya..tanya apakah dia masih sendiri..

Prasangka demi perasangka pun timbul dengan banyak nya wall yang mengatakan dengan penuh perhatian terhadap dia.. dan berfikir dalam hati mungkin ini dia cowo nya.. setiap aku mampir lelaki itu selalu ada buat dia..

Tak segan dan tak malu untuk mengatakan I love You.. hingga dalam bentuk perhatian pun dia tunjukan…

Baik mengingatkan dia makan, shalat,, mandi mungkin ada yang lebih dari itu.. Karen aku kurang tau sampai detail kejadian yang ada didalam Profile dia..

Hingga hati ini selalu terus bertanya kebenaran itu…

Tak tahan diri ini melihat hal yang selalu membuat diriku terbakar api cemburu yang tak menentu.. akhirnya akupun layangkan sebuah message untuk mengetahui kebeneran nya…

Massege to dia

“ Hey apa dia benar.benar kekasihmu

aku hanya ingin tau kebeneran itu

supya aku tak terlalu dalam bercanda karena hati ini tak ingin menyakiti orang yang menyangi dia ”

Reply

“ Huhuhuh itu hanya bo’ongan tak

yang sebenarnya.. karena aku cape menghadapi

gombal nya para kaum adam,. Maka untuk

mengakhiri itu dia bekerja sama dengan lelaki itu”

hingga hati ini meresa puas dengan jawab itu, walau entah benar atau tidak tapi setidak aku masih memiliki peluang untuk bisa mendekati dia.. hingga menjadikan bunga di kala pagi yang mengharumkan sekitar diriku..

dan dijadikan bulan disaat delap menerpa ku..

dan  akhirnya terasa semakin dekat..dekat..

suatu hari diri ini berharap mendapatkan nO Hp yang dia miliki.. dan akhirnya diantara kita saling menukar no hp.. tersebut..

 dan tak lama kemudian Hp yang di hadapanku berbunyi tampa anda nama sapa yang menelpon ku hanya sedert angkat yang mengisi layar hp.. ku

 percakapan perdana

 “ hai  A (initial bagi lelaki) gi apa dan sesekali terdengan ketawa yang tak tau menertawakan apa”

Jawaban

“ hey.. ni sapa.. ,.. dan itu tun tak terhiraukan Karen aku sadar ni pasti dia..

Dan hanya itu yang terjadi pada saat itu hingga telpon pun mati.. tak ada suara lagi”

Tapi tak tau hati ini merasa bahagia pada saat menerima telpon dari dia.. walau hanya sekejap mata itu terjadi…

Hinggap hari hari ini disi selalu berusaha untuk menemani dia walau hanya lewat testimonial.. menjadi teman bagi dia.. baik itu untuk berbagi cerita.. atau pun apa..

Dan tak tau karena apa dia mempercayai aku. Untuk mengetahui jeritan dan rintihan yang selama ini dia pikul.. dan alami hingga dirinya merasa ter amat sakit..

Dengan berbaginya cerita itu, kini hatipun tak salah lagi merasakan ada kesamaan yang dirasakan.. satu perasaan yang nyaman. Dan mengenakan untuk sling berbagi..

Tibalah di suatu malam..

Entah ada angin dan bermimpi apa diriku

Telpon itu berbunyi.. dan sebuah nama tertulis dilayar Hp ku.. dia

Percakapan 

“Hello… A .. gi apa?

Hello.. T .. biasalah gi rehat aj di atas tempat tidur

A , berkata da apa tumben telpon,..?

T ,gak.. gdpp Cuma pengen aj..

“Mungkin untuk di ceritakan semuanya takan cukup”

Tak tau asalahnya dari mana.. dan sebab apa hingga terucapa kata cinta dan sayang dianatara percakapan pada malam itu…

Tak kusadari itu terjadi secepat itu.. hingga akupun berdiri dengan senyum di wajah yang tak berekspresi,..

Saat dengar dia mau untuk menjadi kekasihku…

Walau pada tahapnya lama untuk mendengar kata itu..

Tapi aku sadar karena itu adalah keputusan yang perlu di pertaruhkan. Apalagi dia pernah sakit .. dan beru melupakan seseorang yang telah mencintainya..”

            Yang terasa bahagia,. Hinggap tidurpun lelap dengan kebahagiaan yang ku dapat. Karena ku akui aku sendiri hinggap 3 tahun lebih.. tampa seorang kekasih. Walau dia hanya kekasih dunia mayaku.. tapi aku berharap dia yang terbaik untukku dan mejadi ibu dikala anak-anakku lahir..

Aku sadar, cinta itu tidak hanya timbul karena wajahnya.,, wujudnya.. tetapi hati ini yang bergerak untuk mencintai nya.. walau hanya lewat suara.. canda.. ketawa.. bisa menimbulkan rasa itu..

Cinta itu anugrah yang maha dahsyat. Yang tak tau dia akan datang dan pergi.,dan hinggap didiri manusia. Yang bisa berbuat aneh dan aneh..

Kini aku berusaha untuk dapat memegang janji yang pernah aku ucapkan,..kepada dia.. hingga batas kemampuaku karena akupun sadar.. aku hanya manusia yang masih banyak kekurang untuk selalu bisa menerima keadaan..

Walau ak tak selalu bisa memberikan perhatian kepada dia,. Seperti layaknya orang yang di madu kasih dan asmara.. tetapi bukan hati ini tak mengingatnya..

Dan merindukanya..

Entah apa yang dipikir tentangku.. walau itu menjadikan pertanyaan dalam benak ku.. tapi aku tak kuasa untuk selalu memaksakan ke ingin tauan dia terhadapa ku

 Yang jelas pada saat ini aku mencintai dia.. dengan segenap kekurangku.. i love you honey…

Maaf kan aku yang tak bisa membahagiakan dirimu…. Dan tak bisa hadir disaat kamu benar –benar membutuhkan diriku….inilah aku .. dan akupun kan berusaha bisa menerima setiap keputusan mu…

Aku selalu berharap dia mendapatkan yang terbaik, dan terbaik bagi hidupnya..

Coretan hati

bye

    Idoy Sett’ya