Klik Banner Di bawah Ini Jika Anda ingin Mendapatakan Penhasilan Tambahn Lewat internet

Photobucket payableptr.com Photobucket

Ikuti Kata Hati.....!!

Minggu, 06 Juni 2010

Contoh Surat Keterangan Pindah Sekolah

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN KUNINGAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 PURWAWINANGUN
Alamat : Jalan Wijaya Nomor 55 Kel. Purwawinangun Kec. Kuningan Kode Pos 45512
 

NSS : 101021501039

SURAT KETERANGAN PINDAH SEKOLAH
Nomor : 039-SKPS/SD.3.P/II/2010


Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Purwawinangun Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat, menerangkan bahwa :

Nama                                       : AFNAN NURAZIZAH
Nomor Induk                           : 070801019
Tempat Tanggal Lahir               : Kuningan, 24 Juli 2001
Jenis Kelamin                           : Perempuan
Siswa Kelas                             : III (Tiga)
Sesuai permohonan pindah sekolah oleh Orang tua / Wali siswa
Nama                                       : YOYO SUNARYO
Pekerjaan                                 : Wiraswasta
Alamat                                     : Lebakardin Kel. Purwawinangun – Kuningan

Telah mengajukan pindah sekolah ke salah satu Sekolah Dasar Cimindi Balong di Kecamatan Sindangagung dengan alasan Mengikuti Orang Tua.
Bersama ini kami sertakan Buku Laporan Hasil Belajar (RAPOR) yang bersangkutan dan surat permohonan pindah Orang Tua / Wali Siswa.

Purwawinangun, 23 Februari 2010
Kepala SDN 3 Purwawinangun




Hj. NURYASIH, S.Pd.
NIP. 19610123 198202 2 004
 

NSS : .................................................

Nama Sekolah                          : .......................................................................................................
Status Sekolah                          : .......................................................................................................
Alamat                                     : Jalan ..............................................................................................
Desa / Kelurahan                      : .......................................................................................................
Kecamatan                               : .......................................................................................................
Kabupaten                               : .......................................................................................................
Provinsi                                    : .......................................................................................................
Diterima Tanggal                       : .......................................................................................................
Di Kelas                                   : .......................(..............................................................................)

Kepala SDN .........................
..............................................




..............................................
NIP. .................................. 
read more...

Sabtu, 05 Juni 2010

Dilema

D i l e m a
       
Hari yang melelahkan. Aku merebahkan badanku di atas sofa. Jam tujuh dua puluh. Aku baru ingat SMS Ray siang tadi.
        “Aku ninggalin surat di email-mu, Yas. Aku tunggu balasanmu. Penting.”
        Ada apa? Tidak biasanya Ray minta balasan segera. Dengan badan masih letih, aku beranjak ke kamar mandi. Mungkin setelah mandi bisa agak segar. Benar juga. Air hangat yang mengalir dari pemanas air instan membasahi sekujur badan membuat kepenatan sedikit berkurang. Selesai mandi dan sholat isya, kubuka e-mail Rayhan. Ray bercerita banyak tentang perkebunan yang sedang panen raya. Bla...bla...bla... lalu :
        “Aku minta kamu mulai memikirkan pernikahan kita, Yas. Bulan depan sudah genap setahun kamu bekerja. Dulu kita sepakat akan membicarakan pernikahan setelah kamu menikmati masa kerja setahun. Menurut aku, sekaranglah saat yang paling tepat. Pekerjaan sendiri sudah mulai mapan. Bapak dan ibu sering menanyakannya. Aku tunggu jawabanmu, Yasmin.”
        Aku tercenung. Menikah? Artinya aku harus mengakhiri pekerjaanku di Singapura dan mengikuti Ray. Aku ingat email-nya beberapa bulan lalu ketika baru saja ditempatkan di Banyuwangi.
        “Aku suka suasana di perkebunan, Yas. Persis seperti yang selama ini aku inginkan. Damai, tenag, guyub. Udaranya nggak usah di tanya deh, nggak ada polusi. Kalau nanti kamu ikut aku di sini, dijamin migrenmu nggak bakalan kambuh. Hanya saja aku rada khawatir, Yas. Kamu yang selama ini bekerja di negara modern, apa bakal kerasan di tempat sepi seperti ini? Tapi aku harap ikatan suci di antara kita akan meniadakan permasalahan-permasalahan tersebut. Aku yakin kesukaanmu berlama-lama memandang sungai Singapura di waktu malam akan tergantikan dengan kehijauan perkebunan kopi di sini.”
        Tidak Ray, sedikit pun aku tidak ragu untuk hidup bersamamu di mana pun. Masalahnya adalah...aku sudah terlanjur menyatu dengan pekerjaanku sekarang, dengan irama dan sistem kerja di Singapura, dengan lingkungan tempat aku tinggal. Aku menarik napas panjang. Haruskah aku mengakhiri semuanya sekarang? Aku belum bisa menjawab surat Ray saat itu juga. Aku perlu waktu.
        Rayhan...aku mengenalnya sebagai mahasiswa bermata teduh yang aktif di kegiatan mesjid kampus. Kami berteman baik. Aku sering mencarinya kala memerlukan teman diskusi. Pandangan-pandangannya cerdas, lugas dan konsisten. Dengan penuh kesabaran ia mendengarkan penjelasanku yang meluap-luap, kemudian berusaha memberikan solusi yang berimbang.
        Suatu ketika Ray mengajak berbicara. “Yasmin, aku pengin membicarakan sesuatu denganmu.” Ray agak gelisah, tidak seperti biasa.
        “Ada apa, Ray?” tanyaku.
        “Begini, Yas... selama ini kita sering berdiskusi, bertukar pikiran. Aku ingin mempererat silaturahmi dengan komitmen yang lebih serius.” Ray memandang ke arahku. “Singkatnya yas, aku pengin melamarmu jadi isteriku. Em...tentu saja tidak sekarang, tapi nanti kalau kita sudah sama-sama siap.”
        Aku kehilangan kata. Sama sekali tidak kuduga. Hingga seminggu kemudian, aku gelisah bukan main. Mbak Eka, kakak kelas yang sama-sama tinggal di asrama putri memberikan pandangan ketika aku memintanya.
        “Yas.. menurutku Ray cowok yang baik dan sabar. Aku rasa cocok dengan sifatmu yang energik dan terkadang emosional,” Mbak Eka mengayakannya sambil tersenyum. Bagaimanapun juga, tiga tahun lebih bersama dalam satu asrama membuat kami saling tahu sifat masing-masing.
        Obrolan dengan Mbak Eka membuat aku mampu mengambil keputusan itu, menerima lamaran Ray. Walau kupikir rada gila juga. Belum kenal beneran tapi sudah berani menerima lamaran. Seminggu aku memikirkannya dan seminggu itu pula wajah Ray dengan mata teduhnya terus mengikuti.
        Beberapa kali Ray mengungkapkan impiannya untuk tinggal di desa atau kota kecil, dan menanyakan pendapatku. Aku pun menceritakan impianku. Bahwa aku ingin membangun karier di kota metropolitan, meneruskan S2 dan berkeliling dunia bila ada kesempatan. Namun di luar dugaan, Ray hanya tersenyum mendengarnya.
        “Aku sudah menduga sebelumnya Yas, sifatmu yang energik dan selalu ingin selangkah lebih maju,” katanya. “Kalau memang keinginan itu sangat kuat di hatimu, lakukan saja. Aku yakin kamu akan berhasil. Tapi...aku harap kamu masih ingat komitmen kita...” Dan pembicaraan sore itu berakhir dengan kesepakatan bahwa aku akan berkarier selama setahun dan Ray akan menunggu di perkebunan. Setelah itu kami akan membicarakan pernikahan.
*********
        Jam berdentang tiga kali. Mataku belum juga dapat lelap. Bulan depan tepat setahun aku bekerja. Ray menagih janji. Dan aku belum juga siap untuk meninggalkan karier yang tengah menanjak. Apa aku minta penangguhan setahun lagi? Apakah aku yakin setahun lagi bakal siap? Untuk sebuah perkawinan, aku siap. Tapi untuk meninggalkan pekerjaan? Mendapatkan posisiku sekarang ini bukan sesuatu yang mudah, mengingat aku orang asing.
Wajah Ray lagi-lagi muncul. Dengan bijak ia membiarkan aku membuktikan kemampuanku selama setahun. Haruskah aku mengecewakan dia?
        “Hei...dari tadi ngelamun aja.”
        Kaget juga aku melihat Rahman yng tiba-tiba muncul. “Mikirin Apa?” tanyanya sambil menggeser kursi dan duduk didepanku.
        “Rahman...gimana menurut kamu kalau aku pulang ke Indonesia dan nggak kembali lagi?”
        “Maksudmu..kamu mau keluar?”
        Aku menunduk sambil mengaduk-aduk mangkuk es di depanku. “Aku mau nikah.”
        Rahman tidak memberi komentar apa pun. Ketika akan beranjak pergi meninggalkan foodcourt tempat kami makan, dia berkata, “Yasmin...kamu punya hak terhadap diri kamu sendiri. Kalau kamu sudah ingin menikah, ya nikah aja. Tapi kalau kamu masih ingin bekerja di sini, lakukan itu. Masing-masing ada konsekuensinya. Kamu sudah berjuang keras sampai pada posisimu sekarang.” Benar. Pekerjaanku ini aku raih melalui jalan panjang. Ray harusnya memahami itu. Aku pun menyampaikan hal itu pada Ray.
        “Oke. Yas... kalau memang itu keputusanmu, aku coba memahami,” kata-kata itu diucapkan Ray dengan nada yang tak pernah kudengar selama ini. Aku tidak mampu membayangkan ekspresinya. Bahkan dia tidak menanyakan berapa lama aku menunda... terbersit rasa bersalah di hati, tapi kata-kata Rahman kembali terngiang di telinga, aku punya hak atas diriku sendiri.
*********
        East Coast Park sedang dimanjakan sinar matahari pagi. Akhir minggu kegiatan outdoor di pantai timur ini begitu ramai.
        Aku merasa ada sakasme dalam ucapannya dan itu membuatku tersinggung.
        “Rahman, please... kamu nggak usah nanya-nanya lagi !”
        “Aku nggak akan berhenti bertanya selama wajah kamu masih seperti ini. Aku khawatir tiap kali kamu seperti ini.” Nada sinisnya berubah melembut.
        Aku menarik napas panjang.
        “Yasmin, kalau boleh aku minta, jangan pergi. Tetaplah di sini,” kalimat itu meluncur dari bibir Rahman dengan nada sedikit bergetar dan diucapkan dalam bahasa melayu, bukan bahasa inggris yang biasa kami pakai berkomunikasi. Selama berteman, jarang sekali kami berbicara bahasa melayu.
        Aku hentakan langkah, mengamati wajah laki-laki yang berdiri disampingku. Ada apa dengan dia?
        “Yasmin...aku ingin kamu tetap tinggal di sini...,” ucapnya lagi, masih dengan cara yang sama. Detik itu juga aku baru sadar apa maksud ucapannya.
        Aku mencoba lepas dari bayang-bayang Rayhan,mencoba meraih hakku terhadap diri sendiri. Lebih dari itu, ada Rahman yang tidak pernah membiarkan aku sendirian. Kelebat bayangan Ray menggerakan jariku untuk menulis.
        “Ray, maafkan aku kalau sudah membuat kamu kecewa. Aku baru sadar Ray, inilah duniaku, hidupku. Aku sangat menikmati hari-hariku di sini. Aku harap kamu bisa memahaminya.”
        Email itu tidak terjawab. Aku tahu Ray pasti kecewa. Lagi-lagi yang dikatakan Rahman terngiang... aku punya hak terhadap diriku sendiri ! Dua-tiga kali aku mengirim email, sekedar menanyakan kabarnya. Rayhan tidak menjawab sepatahpun, tiga bulan kemudian, aku mendapatkan mendapatkan balasan e-mail.
        “Yasmin, setelah sekian lama aku merenung, baru saat ini aku menjawab suratmu. Kalau kamu ingin tahu apa yang kurasakan dan kuinginkan, jawabanku tetap sama seperti setahun lalu. Aku tetap menginginkan dirimu sebagai pendampingku, sebagai ibu dari anak-anakku.
        Sifatmu yang selalu ingin maju, memang sulit dibendung. Tapi Yasmin, apa kamu lupa pada kodrat wanita ? Yang punya tugas mulia menjadi ibu dan istri? Mungkin kamu akan menjawab, Toh menjadi ibu dan istri bisa juga dilakukan sambil bekerja di Singapura. Benar. Tapi itu artinya bukan sebagai istriku, dan bukan pula ibu dari anakku. Karena aku hidup di sini, di sebuah desa kecil di Banyuwangi. Aku serahkan sepenuhnya pada dirimu, Yasmin. Apa pun pilihanmu, aku akan menerima dengan ikhlas.”
        Aku terhenyak membaca email Rayhan itu. Apa yang sudah kulakukan? Kenapa aku menjadi keblinger seperti ini, hanya memikirkan kesenangan ragawi, kepuasan berkarier? Email Rayhan seolah membangunkan aku dari tidur ! aku segera menekan nomor di pesawat telepon supaya tersambung dengan Rayhan. Aku tidak ingin menunda sedetik pun. Setelah beberapa kali terdengar nada sambung. Suara Ray terdengar kaget.
        “Ada apa Yas? Kamu baik-baik saja kan?”
        Subhaballah... dia yang sudah aku kecewakan masih juga mengkhawatirkan aku?! Tangisku tidak terbendung lagi.
        “Ray aku akan pulang secepatnya. Kita akan ketemu di Jakarta ya?” hanya itu yang sanggup aku ucapkan.
***********
        Rahman terkejut mendengar keputusanku.
        “Apa keputusanmu itu sudah nggak berubah lagi, Yas?”
        “Ya. Kali ini aku sudah yakin, Rahman?”
        “Lalu... hubungan kita?”
        “Maafkan aku. Aku sudah melakukan kesalahan. Memanfaatkan kamu dalam kebimbanganku. Kamu toh nggak pernah serius dengan hubungan kita kan, Rahman?”
        Rahman mengerenyitkan alis sambil menatapku tajam.
        “kenapa kamu beranggapan seperti itu, Yas?”
        “Rahman, tiga bulan kita dekat. Sama sekali tidak pernah kita bicara tentang pernikahan.” Terdengar tawa sinis.
        “Apakah harus selalu diakhiri dengan pernikahan?”
        Tawa sinis terdengar lagi. Aku pun tersadar hubungan kami hanya main-main.
**********************
        Pemilik mata teduh itu kini duduk didepanku. Semua masih tetap sama. Sederhana, santun, sabar. Kenapa aku demikian tega membuatnya kecewa? Kenapa aku biarkan diriku melanggar janji, padahal itu adalah amanah yang harus dipenuhi? Perlahan air mataku meleleh.
        “Ray... maafkan aku.”
        Ray tersenyum sambil menggelengkan kepala. “Aku juga bersalah Yas, membiarkan kamu terbang sendirian, tanpa perlindungan. Sementara kamu sendiri mungkin nggak sadar bahaya yang mengintai.”
        Hanya Ray yang punya pemahaman itu. Di balik keinginanku yang kuat untuk selalu melangkah maju, sebenarnya ada kesembronoan, grusa-grusu dan kadang naif.
        Bayangan Rahman tiba-tiba melintas. Aku harus jujur pada Ray. Aku tidak ingin membuat mata teduh itu kecewa untuk kedua kali.
        “Ray... ada yang ingin kusampaikan dan mungkin akan menyakiti hatimu.”
        “Apa Yas?”
        “Tiga bulan kemarin ini ada laki-laki yang dekat dengan aku...”
        Ray memotong, “Apakah dia seorang yang istimewa?” aku menggeleng tanpa ragu.”Sama sekali tidak. Aku tergoda, terbawa keadan.”
        Ray menarik napas panjang, “Aku tidak peduli selama dia bukan seorang yang mengisi hatimu.”
        “Jadi kamu maafkan aku..? masih tetap ingin melanjutkan hubungan kita?” Ray tertawa.
        “Tentu saja, Yasmin. Kalau tidak buat apa jauh-jauh dari Banyuwangi aku datang menemuimu?”
        Ah.. dia sangat bijak. Aku ingin sekali memeluknya.


read more...

Jumat, 04 Juni 2010

POST-PARTUM NORMAL

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
        Telah terbukti bahwa proses persalinan sesar itu terdapat 3 (tiga) tahap atau 3 (tiga) kala yang dimana proses persalinan Primi Gravida lebih lama dari pada persalinan Multi Gravida. Dengan berat badan janin rata-rta lebih dari 2500 gram.
        Berdasarkan garis pkl jumlah lahir sesar pada bulan Maret 2009 mencapai 5,5%.

B.   Tujuan
è Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, mahasiswa tahap profesi diharapkan mampu :
1.    Agar semua siswa khususnya penulis bisa menerapkan teori dalam praktiknya terutama dalam asuhan kebidanan pada ibu dengan persalinan spontan
2.    Agar mampu memahami Asuhan Keperawtan di Ruang Kebidanan dan Ruang Perinatologi.

è           Tujuan Khusus
1.    Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan
2.    Memberikan usulan dan saran kepada para perawat
3.    Penulis bisa melakukan pengkasjian pada ibu dengan persalinan spontan

C.   Manfaat
1.    Khususnya bagi penulis agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada ibu dengan persalinan spontan.
2.    Untuk RSB Citra Ibu Kuningan dapat dijadikan sumber atau gudangnya ilmu untuk para siswa.
3.    Untuk almamater agar dapt terus menggali ilmu atau mengambil hal-hal baik untuk majunya almamater di tahun ajaran yang akan datang.
D.   Waktu dan Tempat Praktik
a.    Waktu Praktik
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilakukan pada tanggal     5 Maret sampai 2 April 2009.
b.    Tempat Praktik
Praktik Kerja Lapangan dilakukan di Rumah Sakit Bersalin Citra Ibu Kuningan.

E.    Praktikan
Siswa LPP-K PERMATA HUSADA KUNINGAN
1.    Ani Sartiningsih
2.    Anggi Puspita Dewi
3.    Diana Purwati
4.    Ila Susanti
5.    Rukyanti
6.    Titin Wartinah
7.    Watiah (Brebes)
8.    Yuliyani (Ciniru)



BAB II
KERANGKA KONSEP

A.   Konsep Dasar
1.    Pengertian
        Post-Partum adalah masa nitas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nitas berlangsung selama kira-kira ± 6 minggu
Masa post-partum dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu :
þ     Imediate post-partum period
24 jam yang pertama setelah melahirkan.
þ     Early post-partum period
Hari kedua sampai tujuh setelah melahirkan.
þ     Last post-partum period
Minggu kedua sampai ke enam setelah melahirkan.
       
2.    Adaptasi atau Pembahana-Pembahana Pada Masa Post- Partum
a.    Adaptasi Fisik
·        Tanda-tanda vital
      TPRS pada hari pertama (24 jam) post-partum sangatlah rendah dan suhu sangatlah meningkat sebagai akibat pemakaian tenaga saat melahirkan maupun karena terjadinya perubahan hormonal tetapi bila suhu diatas 38oC dan selama 2 hari dalam 10 hari pertama post-partum perlu dipikirkan kemungkinan adanya infusi kemih, endo nutitis, dan lainnya. Pembengkakan buah dada pada hari kedua dan ketiga post-partum dapat menyebabkan kenaikan suhu walaupun tidak selalu.
·        Adaptasi kardiosvaskuler
F     Tekanan Darah
Tekanan darah post-partum tidak stabil penurunan tekanan darah sampai 20 mmHg ini dapat terjadi pada saat ibu berubah posisi berbaring duduk keadaan sementara sebagai kompensasi kardiovasculer terhadap penurunan dalam rongga pinggul dan pendarahan.
F     Denyut Nadi
Denyut nadi berkisar antara 70 – 85 kali / menit berkeringat dan menggigil merupakan manifestasi pengeluaran cairan berlebihan dan sisa-sisa pembakaran melalui kulit sering terjadi terutama pada malam hari dan hal ini mengakibatkan rasa nyaman.
F     Komponen Darah
HB, HT, dan eritrosit akan kembali mendeteksi seperti keadaan semula sebelum melahirkan.
·        Adaptasi sistem perkemihan
Selama proses perasalinan kandung kemih mengalami trauma dapat mengakibatkan edema dan menghilangkan sensitifitas terhadap tekanan cairan. Pembuluh ini dapat menyebabkan tekanan tidak sempurna dan berlebihan. Penimbunan cairan dalam jaringan selama kehamilan dikeluarkan melalui divresis biasanya dimulai dalam 12 jam post-partum.
·        Adaptasi Sistem Endoktrin
Pada umumnya produksi air susu ibu baru dimulai hari kedua sampai tiga post-partum. Tetapi paling baik itu air susu ibu pertama bagi si bayi sebab untuk memberi kekebalan tubuh bagi anak. Buah dada tampak membesar, keras, dan nyeri bila disentuh.
·        Adaptasi masculos keletal
Otot dinding abdomen teregang secara bertahap selama kehamilan mengakibatkan hilangnya kekenyalan otot, keadaan initerlihat jelas post-partum dinding abdomen nampak lembek dan kendor.
·        Adaptasi organ reproduksi
F     Involusi
Involusi uretri terjadi segera post-partum melahirkan dan berlangsung cepat setelah plasenta lahir, uterus berkontraksi dengan kuat, tinggi tundus uteri ± 2 jari dibawah pusat.
Pada hari kelima post-partum tinggi uterus ± 7 cm, keatas simpleks atau ½ simpleks pusat. Lochea adalah sekret berasal dari kavum uretri dan vagina dalam nifas.
F     Lorchea
Lochea adalah sekret berasal dari kavum uretri dan vagina dalam nifas.
Menurut tingkatnya pengeluaran lochea dibedakan menjadi tiga bagian yaitu :
o       Lochea Nebra
Hari pertama dari tiga post-partum warna merah terang normal dan bau amis.
o       Lochea Alba
Hari keempat sampai sembilan post-partum warna merah kecoklatan normal dan bau amis.
o       Lochea Alba
Hari kesepuluh sampai dua minggu warna coklat keputihan dan tidak berbau.
·        Perubahan vagina
Akibat trauma persalinan menyebabkan adanya edema dan luka pada dinding vagina, rugae mendatar dan akan kembali pada minggu ketiga.
·        Perubahan berat badan
5 tahun persalinan selesai berat badan menurun sebanyak ± 4 – 5 kg tergantung berat badan janin. Post-partum berat badan menurun ± 2,5 kg dan pada akhir nifas berat badan kembali normal.
·        Perubahan pada serviks
Setelah persalinan serviks akan terasa lembek bentuknya berubah dan ada kalanya tampak miring sebelah, beberapa hari setelah persalinan ostium menutup secara bertahap.

·        Perubahan pada Perineum
Pada perineum tampak seperti ada geroseran akibat regangan proses persalinan.
·        Atter pain
Mules-mules post-partum akibat kontraksi uterus sering terjadi pada multipasa hal ini disebabkan karena

b.    Adaptasi Psikologis
Adaptasi psikologi ibu dalam menerima perannya sebagai orang tua post-partum secara bertahap menurut Reva Rubin terdiri dari tiga fase yaitu :
F     Fase take in
Fase ini berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua post-partum, fokus perhatian terutama pada kebutuhan sendiri.
Ibu membutuhkan perlindungan dan pelayanan membicarakan pengalaman kehamilan dan melahirkan.
F     Fase taking hold
Bergerak dari rasa tergantung menjadi tak tergantung, muncul keinginan untuk fokus meluas pada bayinya mulai antusias, mulai perawatan bayi.
F     Fase letting go
Fase menerima tanggung jawab tentang peran baru Terjadi pada setelah 10 hari post-partum sampai minggu keenam setelah kelahiran, tentang penyesuaian dengan anggota baru dan fisik ibu mampu untuk menerima tanggung jawab normal.

c.     Perawatan Tindak Lanjut
F     Aktivitas
Aktivitas sangat dianjurkan untuk dilakukan dan faktor istirahat sangat dibutuhkan untuk pemulihan kesehatan.
F     Kebersihan
Mandi 2 kali harus dihindari cukup menjaga kebersihan gigi dan juga mulut.
F     Hubungan seksual
Hubungan seksual harus dihindari karena adanya luka etisiotomi
F     Nutrisi
Makan yang seimbang dan teratur untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin haruslah cukup.
F     Latihan
Latihan pengecangan otot abdomen sangatlah dianjurkan.
F     Tanda-tanda bahaya
Semua perdarahan segar menyebabkan bau dari vagina harus dilaporkan ke dokter, menstruasi akan timbul cepat pada minggu ke-6.
F     Pemeriksaan kembali pada minggu ke-6 post-partum

B.   Konsep Keperawatan
1.    Pengkajian
a.    Prenatal care
à Lama persalinan
à G.P.A (Gravida, Partus, Abortus)
à Proses persalinan, prenatal care atau penggunaan anestasi
    analgenik, selama intra natal.
b.    Tanda vital
à    Tekanan darah rendah/normal
à    Nadi 70 – 80 kali/menit è normal
à    Pernapasan 16 – 24 kali/menit
à    Suhu meningkat ≤ 38oC è normal
c.     Kulit
à    Masker kehamilan
à    Striase
d.    Payudara
à Besar, keras, puting susu hitam/tidak warna aerola
à    Papalia : tidak lecet/luka
à    Kolostrum meningkat pada hari kedua sampai tiga.
e.    Abdomen dan funduse uteri
à    Palpasi : ukur tinggi tundus uteri, posisi
à    Auskultasi : biang usus
à    Kaji : keluhan mules
à    Anamnesa : sudah BAB, BAK
f.      Perineum/Rektum
à    Observasi jahitan
à    Nyeri
à    Hemoroid
à    Lechea : lubra, serosa, alba
g.    Ekstremitas bawah
à    Keluhanrasa sakit/pembengkakan, suhu panas
à    Kaji human’s sign
h.    Istirahat/Rasa aman
à    Lamanya
à    Sukar tidur, hiskemtring, cemas
i.       Kemampuan perawatan bayi
j.      Status psikologi
à    Respon terhadap kelahiran
à    Respon terhadap bayi
à    Adaptasi keluarga

  
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. J DENGAN
POST-PARTUM NORMAL DI RUMAH SAKIT BERSALIN
CITRA IBU KUNINGAN

A.   Pengkajian Data
Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 Maret 2009 pukul 22.30 WIB
                 I.            Identitas Pasien dan Keluarga
a.    Identitas Klien
Nama                        : Ny. J
Umur                 : 35 Tahun
Jenis Kelamin     : Perempuan
Pendidikan         : SMA
Pekerjaan           : Ibu Rumah Tangga
Agama               : Islam
Suku                  : Sunda
Alamat              : Desa Ciawi Lor RT/RW :07/03 Blok
                          Kliwon Kec. Ciawigebang
Tgl. Masuk         : 14 Maret 2009
Tgl. Pengkajian   : 16 Maret 2009 jam 22.30 WIB
Tgl. Operasi       : -
dx medis            : 09032196
No. Rekam medis : 09032196
b.    Penanggung Jawab
Nama                        : Tn. M
Umur                 : 42 Tahun
Jenis Kelamin     : Laki-laki
Pendidikan         : SMA
Pekerjaan           : Wiraswasta
Agama               : Islam
Suku                  : Sunda
Alamat              : Desa Ciawi Lor RT/RW :07/03 Blok
                          Kliwon Kec. Ciawigebang
Hub. dgn. Istri    : Suami

             II.            Riwayat Kesehatan
*      Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri etigastrium mepeg/nyesek sejak jam 18.00 WIB disertai dengan pusing.
*      Penyakit Sekarang
Pada tanggal 14 Maret 2009 jam 22.30 klien datang diantar keluarga dengan G3 P2 Ao Grav. 27-28 mg dengan hipertensi. Klien mengatakan nyeri etigastrium dan pusing.
Observasi tanda-tanda vital :
T = 230/130 mmHg
P = 82 kali/menit
R = 23 kali/menit
S = 36oC
Riwayat Persalinan
P1 à
Oleh bidan lahir spontan BL ± 3.000 gram Ø hidup Jk laki-laki usia 21 tahun
P2 à
Oleh bidan di Rumah Sakit Umum BBL 3.000 gram Ø hidup Jk laki-laki usia 21 tahun

*      Penyakit Dahulu
Klien mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit Umum, klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi.
*      Penyakit Keluarga
Klien mengatakan diantara keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit menular/ menurun.

         III.            Pemeriksaan Fisik
è DATA UMUM
·        Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
    Kesadaran          : Compos mentis
·        Tekanan Darah    : T =230/130 mmHg
                              P = 82 kali/menit
                              R = 23 kali/menit
                              S = 36oC
1.    Kepala
Rambut tidak berketombe, hitam, distribusi merata, tidak ada lesi, dan benjolan pada kepala.
2.    Mata
Kelopak mata tidak ada edema, keamanan menutup mata baik, konjungtiva tidak anemis, sklera mata tidak ikterik, replek pupil baik, penglihatan baik, pergerakan bola mata baik, dapat membaca tanpa bantuan kacamata.
3.    Hidung
Bentuk simetris, tidak ada sekret dan peradangan, dan fungsi penciuman baik.
4.    Telinga
Letak telinga simetris, pendengaran baik dan bisa menjawab pertanyaan secara baik dan benar tidak terdapat seruman.
5.    Mulut
Bentuk sim2etris, lembab tidak cyanosis, tidak ada lesi, gigi bersih, rapi dan tidak berlubang, warna normal.
6.    Payudara
Aerola mamae berwarna hitam, keadaan bersih, puting susu menonjo, tidak ada lecet.
7.    Abdomen
o       Infeksi
:
Tidak ada lesi
Terdapat linea nigra
o       Palpasi
:
Kandung kemih kosong tidak ada masa tundus uteri 2 jari di bawah pusat.
o       Auskultasi
:
Bising usus 8x/menit
8.    genetalia
klien mengganti pembalut 2 kali sehari, klien memakai selang kateter dan terdapat hermoroid pada rektum.
9.    Intelegumen Kulit
Kulitnya putih, berminyak, kelembaban normal, turgor kulit baik.
           IV.            Data Biologis
No
Kebiasaan
Di rumah
Di rumah sakit
1.
Nutrisi
a.      Makan








b.      Minum

-         Frekuensi makan 2 – 3 x/sehari
-         Makan habis 1 porsi
-         Klien makan nasi, lauk pauk, kadang-kadang buah-buahan.



-         Frekuensi minum 6-8 gelas/hari
-         Klien minum air putih kadang-kadang air putih.

-         Frekuensi makan 3x/sehari
-         Makan habis 1 porsi
-         Klien makan nasi, lauk pauk, dan buah-buahan.

-         Frekuensi minum 3-5 gelas/hari
-         Klien minum air putih
2.
Tidur/istirahat
-         Klien mengatakan tidur 7 – 8 jam / hari
-         Klien mengatakan kadang – kadang tidur siang ± 2 jam
-         Klien mengatakan tidak bisa tidur karena sakit etigastrium dan juga terasa pusing.
3.
Personal hygiene
-         Klien mengatakan mandi 2x/hari
-         Klien mengatakan gosok gigi 3x/hari
-         Klien mengatakan ganti pakaian 2x/hari
-         Klien mengatakan keramas 2x/minggu
-         Klien mengatakan mandi 1-2x/hari
Klien mengatakan mandi, keramas, dan ganti pakaian selama disini gak pernah dilaksanakan.

4.
Eliminasi
  1. BAB





  1. BAK

-         Klien Mengatakan BAB 1x/Hari
-         Konsistensi BAB lunak



-         Klien mengatakan BAK 3 – 5 X/hari
-         Warna urine kuning jernih

-         Klien mengatakan belum BAB
-         Klien terpasang selang kateter

-         Frekuensi 400-500 cc/hari
-         Warna urine kuning jernih
5.
Ketergantungan
Klien mengatakan tidak ketergantungan pada apa-apa
Klien mengatakan ketergan pada obat-obatan
6.
Aktifitas sehari-hari
Sebagai ibu rumah tangga klien mengatakan suka masak setiap hari.
Klien mengatakan Cuma bisa berbaring di tempat tidur tidak bisa melakukan apa-apa karena menahan sakit etigastrium dan juga pusing.

               V.            Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan anak
Ø      Riwayat pertumbuhan
·        Klien selama hamil selalu memeriksa kandungannya ke bidan
·        Bayi belum bisa mendapat ASI
Ø      Riwayat perkembangan
Bayi masih di inkubator jadi bayi belum bisa dikasih ASI dan ASInya juga belum keluar




           VI.            Data Psikologi
·        Citra Tubuh
Klien merasa bersyukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak keduanya dan menerima apa adanya terhadap tubuh yang klien miliki
·        Identitas diri / biodata
Klien mengatakan sebagai isteri dari suaminya dan ibu dari anak – anaknya. Klien di rumah sakit sebagai pasien
·        Fungsi peran
Klien mengatakan dalam mengambil keputusan klien selalu berdiskusi dengan anak dan suaminya dan klien mengatakan mempunyai peran sebagai seorang ibu
·        Ideal diri / keinginan
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan dapat berkumpul dengan keluarganya.
·        Harga diri
Klien mengatakan selalu diperhatikan oleh suaminya dan selalu dijenguk oleh keluarga dan tetangganya
·        Spiritual / agama
Klien beragama islam
Klien mengatakan taat melaksanakan ibadahnya dan selalu berdo’a kepada Allah SWT agar dikarunia seorang anak yang sholeh dan sholehah.
·        Sosial
Klien adalah seorang ibu rumah tangga yang telah dikaruniai 2 orang anak sehingga klien tahu cara merawat anak-anaknya.

       VII.            Data Penunjang
Urine lengkap
Hasil
·        Warna
·        Nitrite
·        Ph
·        Keton
·        BD
·        Protein
·        Reduksi
·        Urobilin
·        Bilirubin
·        Sedimen :
§         Leukosit
§         Eritrosit
§         Sel ephitel
§         Sel ephitel bulat
§         Silinder
§         Cristal
Kuning
-
6,4
-
1010
-
-
-
-
+ (-1-3)
+ (4-6)
+
+
-
-

Kimia klinik
parameter
normal
Hasil
Gula darah sewaktu
GOT

GPT

Creatinine

urea
L 150 mg/dl
L= l40 u/l
P= l30 u/l
L= L 41
P= L 32
L= 0,5 – 1,1
P= 0,5 – 0,9
10 - 50
110
22

18

0,8

31
  • Microbiologi / serologi : HBs AG (-) negatif
  • Terapi / pengobatan
§         Intrix
§         Renxon
§         neurobian
§         renox
§         ulcumet
§         nitedipin
§         dopamet
§         primadol ekstra
§         primadol
§         nutriflame
§         lanso-maga
§         norlemi
§         fola pluss
§         valisanbe
§         catopril

Haematologi
Parameter
Hasil
Satuan
Normal
·        Hb
·        Leukosit
·        Led
·        Eritrosit
·        Hitung jenis
§         Basophil
§         Eosinophil
§         N.stat
§         N.segmen
§         Lymphosit
§         Monosit
·        Hematokrit
·        Trombosit
·        Ms.pembekuan
·        Ms.perdarahan
·        Golongan darah

8,76
8400
30
3.400.000

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0 / (+)
6%
/mm3
mm/jam
/mm3

%
%
%
%
%
%
%
/mm3
Menit
menit
12 – 16
4.000 – 10.000
0 – 20
4,5 – 6 juta

0 – 1
1 – 4
3 – 5
35 – 70
20 – 40
0 – 5
37 – 48
150 – 300 ribu
3 – 6
1 – 3


Permintaan darah untuk tranfusi
Dokter yang meminta
Tanggal permintaan
Tanggal diperlukan
Diagnosa klinis
Alasan tranfusi
: dr.A.Yusmindar SPOG
: 16 Maret 2009
: 16 Maret 2009
: posi sc, uki, kpd + ps
: hb = 8,3 gram %

B.   Analisis Data
No
Data
Etiologi
Masalah
1.
DS (Data Subjektif)
-      Klien mengatakan nyeri pada daerah operasi.
-      Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk.
-      Klien mengatakan nyeri bertambah apabila bergerak ataupun berjalan.
DO (Data Objektif)
-      Klien post-operasi hari I.
-      Tampak operasi pada abdomen di bagian bawah pusat atas vagina.
T = 110/10mmHg
P = 86 kali/menit
R = 20 kali/menit
S = 36oC
Adanya luka heacting
Adanya gangguan rasa nyeri
2.
DS (Data Subjektif)
-      Klien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi.
DO (Data Objektif)
-      Klien post-operasi hari II.
-      Luka tampak basah, terbuka, dan tampak kemerahan.
-      Nyeri seperti ditusuk-tusuk
T = 110/10mmHg
P = 86 kali/menit
R = 20 kali/menit
S = 36oC
Adanya luka heacting
Resiko tinggi terhadap infusi

C.   Diagnosa Keperawatan
Nama : Ny. Y.         Umur = 21 tahun         No.rm = 09032199
No
Tanggal
masalah timbul
Diagnosa
Nama & tanda tangan
1.
16 Maret 2009
Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan luka operasi

2.
16 Maret 2009
Reiko tinggi infusi berhubungan dengan luka


D.   Intervensi
No
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
1.
Gangguan rasa nyaman, nyeri perineum berhubungan dengan adanya luka efisiotomi post-partum
Rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria :
-       Rasa nyeri berkurang dalam 4- 5 hari.
-       Klien tidak meringis
-       Luka cepat sembuh
-      Kaji rasa nyeri klien  penyebabnya, penyebarannya, lamanya.
-      Anjurkan klien untuk mengerutkan bokongnya pada saat nyeri.
-      Observasi TTV dengan melakukan TPRS
-      Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik.
-      Kaji singkat nyeri klien untuk mengetahui dan menentukan langkah selanjutnya dalam menentukan intervensinya
-      Untuk mengurangi rasa nyeri
-      Untuk mengidentifikasi terjadinya penyimpanan





BAB IV
RUMUSAN PROTAP PENGGUNAAN RUANG ISOLASI

A.   Pengertian
Menciptakan keadaan lingkungan yang menjamin terjadinya infeksi nosokomial dan membantu proses pengobatan dan penyembuhan pasien.

B.   Ruang Lingkup
·        Indikasi rawat pasien ruang isolasi
·        Ukuran dan letak ruang isolasi
·        Kelengkapan fasilitas alat
·        Prosedur penggunaan ruang isolasi

C.   Kebijakan
·        Kelengkapan fasilitas ruang isolasi :
o       Bed pasien beroda
o       Meja pasien
o       Troly berisi alat-alat ruang isolasi
o       Bel panggil
o       Tempat cuci tangan dilengkapi dengan alat-alat cuci tangan
o       Tempat sampah medis
·        Persiapan
o       Ruangan dalam keadaan steril
o       Tersedianya kelengkapan fasilitas ruang isolasi
o       Ruangan siap pakai.









BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.   Kesimpulan
        Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama 1 bulan sejak tanggal 5 Maret sampai 2 April 2009 secara umum dapat disimpulkan bahwa :
1.    Telah terbentuk dua Tim Primer di ruang Kebidanan dilengkapi dengan adanya struktur pengorganisasian pengelolaan pasien, tugas dan tanggung jawab terhadap pasien.
2.    Telah dirumuskan kriteria serah terima tugas dan tanggung jawab dan telah dilaksanakan dengan baik.
3.    Telah terbukti bahwa seorang ibu yang post-partum itu butuh perhatian dari perawat atau keluargany.

B.   Saran
        Dari kesimpulan di atas untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, disarankan agar :
1.    Dipertahankan dan ditingkatkan lagi pelaksanaan metode Tim Primer agar menjadi lebih baik sesuai dengan perkembangan keilmuan keperawatan dan sistem informasi komunikasi.
2.    Tugas dan tanggung jawab seorang perawat harus benar-benar dikerjakan dengan baik.
3.    Perhatian seorang ibu itu harus benar-benar diperhatikan oleh perawat atau keluarganya.










BAB VI
KRITERIA OPERAN

1.    Perkenalan
        Sebelum melaksanakan tugas jaga perawat memperkenalkan diri bahwa pada shift berikutnya mereka yang bertanggung jawab atas pelayanan keperawatan sampai pada pergantian shift berikutnya.

2.    Menyampaikan respon klien
Menyampaikan perkembangan dan keluhan yang dirasakan klien.

3.    Menyampaikan tanda-tanda yang muncul
Menyampaikan tanda-tanda klinis yang muncul dari hasil perawat dan pengobatan yang telah ditentukan.

4.    Menyampaikan program terapi
Program terapi yang diberikan pada kliendan perkembangan terapi serta koreksi-koreksi yang dilakukan.

5.    Melaksanakan pendidikan kesehatan
Memberikan masukan kepada klien atau keluarganya tentang informasi yang menunjang program keperawatan dan pengobatan.

6.    Perencanaan pulang
Perencanaan pulang apabila klien telah diperbolehkan pulang oleh dokter dan dijelaskan tentang perawatan di rumah, jadwal kontrol, tanda-tanda terjadinya komplikasi, pengobatan yang harus dituntaskan.






BAB VII
PENUTUP

        Alhamdulillah akhirnya tugas yang telah diembankan kepada saya dalam Praktik Kerja Lapangan dalam rangka penerapan Praktik Keperawatan Profesional telah berjalan dengan baik walaupun disana –sini masih banyak kekurangan terutama dari saya selaku mahasiswa yang masih taraf  belajar.
        Semoga Praktik Kerja Lapangan ini berguna bagi saya khususnya dan umumnya bagi insan-insan keperawatan di Ruang Kebidanan, ruangan lain di Rumah Sakit Bersalin Citra Ibu Kuningan.
        Saya mohon maaf apabila dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang saya lakukan terdapat banyak kesalahan/kekurangan baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja.

DAFTAR PUSTAKA

1.    Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi ketiga,
Bina Rupa Aksara, Jakarta.
2.    West, William. 2000. Deteloping Creativity in Organization.
Kanisius, Yogyakarta.
3.    Depkes. 1998. Profil Kesehatan Indonesia 1998. Pusat Data
Kesehatan Depkes RI, Jakarta.
4.    Swansburg, RC. 1996. Management and Leadership for Nurse
Mangers. Second edition. Jones and Bartlett Publisher.

read more...